Tips mengerjakan psikotest ini membahas bagaimana mengerjakan psikotest dan merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya tips menghadapi psikotest yang lebih membahas tentang persiapan sebelum psikotest. Sedangkan pada artikel ini, lebih ke bagaimana mengerjakanya supaya dapat hasil yang maksimal dalam mengerjakan psikotest.
Seperti kita tahu, bahwa psikotest masih menjadi momok karena banyak yang tidak lolos ketika diadakan test ini. Ada yang mengira bahwa psikotest ini berkaitan dengan like and dislike terhadap orang tertentu atau adanya titipan dari atasan. Namun pada dasarnya psikotest di buat dengan kemudahan dalam pengerjaan, semua soal telah di sesuaikan dengan bidang dan kriteria penilaiannya. Tinggal bagaimana mengerjakannya saja, oleh karenanya ikuti cerita anak kost dalam tips mengerjakan psikotest, apa saja yang perlu di lakukan.
1. Pahami Aturan Mainnya
Penting dalam psikotest adalah memahami instruksi dalam pengerjaan, termasuk pula bagaimana menjawabnya. Fatal kalau sampai anda melupakan ini, misalnya ada psikotest yang memang menjawabnya hanya dengan mengaris miring saja, sedangkan kalau garis miring dua kali (silang, seperti huruf x) berarti itu salah. Jadi kalau anda tidak memperhatikan ini dan kemudian menjawab dengan tanda silang semua, anda bisa bayangkan apa yang terjadi pada anda. So perhatikan baik baik cara menjawabnya.
Lalu untuk setiap soal pun memiliki karakteristik pengerjaan yang berbeda, so pahami itu. Terutama bagi anda yang baru pertama kali mengikuti psikotest, pahami benar benar cara memahami soalnya, kalaupun anda tidak paham, tanyakan saja daripada anda salah. Lalu waktu juga perlu di tanya, kadang ada yang membatasi setiap soal, kadang pula ada yang membatasi waktu untuk seluruh soal. Maksudnya kita di beri paket soal dan harus di kerjakan dalam dua jam, so jangan sampe terlena apalagi terlewatkan.
2. Kerjakan Dari yang Termudah
Hal yang paling penting dari psikotest kita di tuntut untuk mengerjakan secepat cepatnya dan juga tepat. Jadi faktor waktu akan sangat penting, kadang kita tidak di beri batas waktu tertentu namun cuma di beri kode bahwa waktu pengerjaan sudah selesai, biasanya sekitar 2-5 menit, so kita ga punya waktu untuk mikir terlalu lama. Kalau anda kira itu susah, tinggalkan saja, coba soal yang lain yang lebih mudah, klo belum bisa juga, lewati dan ganti yang lain. Jangan sampai terfokus hanya pada satu soal saja, akan memakan banyak waktu nantinya dan yang paling parah lagi, bisa membuat anda stres karena terus memikirkan soal yang tadi.
Hal yang sering terjadi mengenai masalah waktu adalah ketika mengahadapi psikotest yang berhubungan dengan hitungan, sejenis matematika dasar. Memang soalnya si mudah, cuma pembagian dan perkalian kadang pula penjumlahan, namun dari soal yang mudah itu sering membuat kita penasaran, soalnya ko jawabanya tidak ada atau tidak ketemu. Hati hati dengan hal ini, lebih baik, kerjakan yang lain saat anda tidak menemukan jawabanya, begitu pula dengan soal logika lainya. Kerjakan yang paling mudah dulu saja.
3. Jangan di Dipikir
Tips selanjutnya dari bagaimana mengerjakan psikotes adalah jangan di pikir. Soal psikotest itu di buat mudah ko, so jangan terlalu lama di pikir sampai sampai kita kehabisan waktu. Sekali baca, yakin jawabanya yang mana, ya ud, pilih aja yang itu. Dan jangan kembali lagi memikirkan hal itu kalau memang anda tidak punya banyak waktu. Kerjakan yang lainya, cari soal lainnya, yang sudah ya sudah, ga usah di pikir.
Tips ini penting ketika anda menghadapi psikotest untuk menilai kepribadian, biasanya ada 200an soal yang di bolak balik. Saya ga tau apa namanya itu, soalnya saya bukan orang psikologi, saya cuma penguna aja yang mau berbagi. Jadi kalau ada soal soal yang berhubungan dengan penilaian karakter, jangan sampe di pikir, soalnya kalau namanya karakter ko di pikir itu bukan karakter namanya, itu konspirasi. Namanya karakter itu ada dalam diri anda, so anda sudah bisa menebaknya tanpa harus memikirkannya, jadi ketika membaca soal dan melihat jawabanya sudah tebak saja mana yang kira kira paling mendekati, dan ga usah di pikri lagi. Semakin anda pikir malah hasilnya tidak sesuai dengan kepribadian anda sesungguhnya, ga usah memikirkan ini baik atau buruk, yang jelas kerajakan saja, toh penilaian karakter adalah keseluruah, bukan dari satu jawaban saja. Dan jangan kowatir dengan hasil akhirnya.
4. Jangan Terpengaruh Kawan
Dalam psikotest jangan berusaha mencontek atau melihat hasil teman, soalnya teman itu sendiri belum tentu benar. Setau saya dalam psikotest itu akan menilai karakter kita sesuai dengan yang di cari perusahaan, nah karakter kita kan belum tentu sama dengan teman sebelah. Bisa saja kita berbeda namun justru perusahaan sendang mencari karakter yang seperti kita, so percayalah pada diri sendiri.
Test yang berhubungan dengan terpengaruhnya kawan adalah kreaplin atau paulin, tau jenis psikotes ini? itu loh yang menjumlahkan angka yang lebar kertasnya menyerupai kertas koran. Kalau kita sedang mengerjakan ini, wah capenya bukan main, stres juga iya, apalagi kalau teman di sebelah kita mengerjakannya lebih banyak dari punya kita. Tapi kembali lagi ke prinsipnya, jangan terpengaruh terhadap orang lain, soalnya belum tentu mereka juga benar semua. Dan psikotest ini kan menilai ketahanan, jadi perbandingannya bukan seberapa banyak kita menjawab, tapi seberapa konstan kita dalam menjawab. So jangan terpengaruh kawan.
5. Tidak Semua Orang Punya Kemampuan Sama
Kadang kala ada orang yang unggul dalam sisi bahasa, kadang pula ada yang unggul dalam sisi spasial dan setiap orang tidak sama. Maka dari itulah di perlukannya psikotest, untuk mengukur kecenderugan kita ke arah mana. So kalau ada teman kita yang mahir atau banyak menjawab dalam soal tertentu sementara kita tidak, biarkan saja, toh sisi lain kita juga akan lebih baik. Karena setiap orang tidak sama.
6. Memanfaatkan Pengalaman
Pengalaman adalah guru yang terbaik, seperti itu kata pepatah. Ada benarnya juga untuk psikotest, misalnya anda pernah mengerjakan soal yang sama, biasanya istruksinya pun sama dan polanya pun sama, jadi anda sudah selangkah lebih maju, tidak perlu terlalu pusing lagi dengan soal itu, karena sudah pernah. Begitu pula dengan pengalaman, kita akan tau strategi dan persiapan apa yang harus di lakukan untuk menghadapi psikotest. Saya menulis ini pun karena pengalaman menghadapi beberapa psikotest, jadi saya tau bagaimana rasanya dan cerita anak kost membaginya untuk anda.
Contoh pengalaman yang kita gunakan dalam psikotest adalah seperti soal hapalan. misalnya kita di suruh menghapal beberapa nama seperti berikut.
7. Teliti
Teliti adalah faktor penting dalam mengerjakan psikotest. Karena psikotest di hubungkan dengan waktu, jadi kita harus pula mengerjakan cepat, maka kalau kita cepat dan tidak teliti, kita akan terkecoh dan hasilnya bisa tidak memuasakan.
Menghubungkan dengan point pertama, dimana dalam mengerjakan psikotest harus mendahulukan yang mudah maka faktor ketelitian amat penting. Misalnya, anda mengerjakan soal nomer satu, kemudian nomer dua sulit dan anda melangkah ke nomer 3 dan empat serta selanjutnya. bayangkan kalau anda tidak teliti dalam menjawab, anda mengisi urut dari satu, dua, tiga dan seterusnya padahal nomer dua tadi anda lewati. Kebayang kan betapa fatalnya apa yang anda kerjakan, kalaupun anda menyadari itu, anda pun akan kehabisan waktu karena harus menghapusnya dan mengulangi nya lagi dari awal. So telitilah dalam mengerjakan dan juga menjawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar